JPOP Jonas (2021)
21 Mei 2021,
Sudah hampir 5 bulan sejak aku pertama masuk PKL disini. Aku, Rafi, Nadya, Chilma, Aldi, dan Shintia. Kita berenam menjadi peserta PKL sejak Januari, diiringi dengan teman-teman PKL dari sekolah lain dgn jangka waktu PKL yang berbeda.
Hari ini sedikit berbeda dari hari lainnya. Saat aku datang ke posisiku (JPOP), ada banyak staf Jonas disana sedang membereskan JPOP. Memasukkan buku-buku ke kardus, membawanya ke docking, dan merapikan frame obralan. Hari itu aku bingung ada apa. Ada Bude, Bu Yuli, dan Pak Dadan mondar-mandir. Sempat ada Tante juga ikut masuk.
Saat disana, aku disuruh bawa kardus kosong dari lab percetakan. Kardus itu utk menampung buku-buku fotografi yg ada di JPOP. Aku juga disuruh membantu bawa rak buku dari sana ke docking, beserta yg lain membawa kardus berisi buku.
Selang beberapa lama, ada banyak yang masuk utk membantu pembongkaran. Ada yg mencabut kabel komputer, melepas meja komputer, dan mencabut TV. Saat itu, aku disuruh membantu Teh Windi membawa pesanan frame kembali ke docking. Teh Windi adalah salah satu karyawati di JPOP, dan salah satu pekerja favoritku di Jonas. Dia juga terkesan humoris, walau nggak terlalu terlihat.
Saat sedang ke docking, aku sempat bertanya soal ada apa di JPOP. Teh Windi menjawab kalo JPOP akan dimusnahkan. Aku langsung tahu kalo dia lagi bercanda, jadi aku nggak langsung percaya. Pesanan frame beres, sudah diambil, kita langsung kembali ke JPOP. Bedanya, aku langsung pergi jumatan karena sudah masuk waktunya. Aku pergi jumatan bersama Aldi ke masjid di Gedung Sate.
Ada yang menata ulang komputer, ada yang menyapu, ada yang jadi spectator. Kita juga bersama-sama menggeser meja kasir menjadi lebih mundur. Rak pesanan juga dipindah ke atas. Semua terlihat dalam posisi baru.
Pak Errel adalah manajer yang mengatur jalannya transaksi di JPOP. Ia juga terkesan serius, dan hanya bercanda saat-saat tertentu saja. Saat mulai kondusif, aku sempat bertanya padanya soal ada apa disini. Pak Errel menjawab kalo tempat ini akan sebagian menjadi cafe, dan JPOP akan terlihat lebih sempit.
Syukurlah, kukira JPOP beneran akan musnah. Kalo musnah, aku ngga tau lagi harus PKL di posisi mana. Di store, aku pusing. Di RPDK, aku capek. Di lab, ada tante.
Tidak terasa jam sudah menunjukkan angka 3. Aku langsung bergegas istirahat ke CircleK dan makan bekalku disana sampai jam 3 lewat 15, dan aku langsung kembali untuk sholat Ashar. Aku kembali ke JPOP untuk sementara dan aku meminta izin pulang kepada semua pukul 4 sore.
Komentar
Posting Komentar